9 Tips agar Semakin Aman Bertransaksi Digital

2023-04-03T04:01:01.000000Z
Bagikan:
9 Tips agar Semakin Aman Bertransaksi Digital

#TakKenalMakaTakInstall

Saat ini marak kejahatan digital di dunia perbankan yang berdampak pada pengamanan data pengguna. Mesikpun pencegahan kejahatan dalam dunia perbankan digital memang menjadi tugas pemerintah dan pihak terkait,  kamu sebagai pengguna juga dapat mengambil langkah aktif agar terhindar dari kejahatan ini. Yuk, simak tips agar semakin aman bertransaksi digital di bawah ya!

1. Waspadai sambungan pada WiFi

“Permisi, Mas/Mbak, password Wi-Fi nya apa ya?”

Kamu mungkin sering mendengar atau menggunakan percakapan tersebut saat berada di tempat umum seperti taman dan café. Tahukah kamu tidak semua koneksi Wi-Fi itu aman dan justru bisa digunakan untuk modus peretasan data pribadi lho!

Jika kamu sering menggunakan koneksi Wi-Fi di tempat umum terutama koneksi Wi-Fi tanpa password, kamu harus berhati-hati karena koneksi tersebut memiliki resiko terhadap peretasan data pribadimu. Peretas sengaja tidak memberikan password pada koneksi Wi-Fi agar semua orang dapat mengakses koneksi Wi-Fi tersebut untuk dimanfaatkan melacak semua IP address penggunanya.

Untuk menghindari modus peretasan tersebut, kamu harus lebih waspada dengan sambungan WiFi gratis di tempat publik, pastikan menggunakan sambungan Wi-FI yang diamankan oleh password lebih baik menggunakan kuota internet sendiri.

2. Hindari memberi informasi pribadi

Selalu hindari memberi informasi pribadi kepada orang yang tidak kamu kenal, apalagi jika orang tersebut menelepon dengan nomor pribadi namun memperkenalkan diri sebagai bagian dari lembaga keuangan dan menawarkan sejumlah penawaran. Segera putus komunikasi jika mereka mulai meminta informasi pribadi seperti nomor dan pin ATM, apalagi jika mereka mulai mengarahkan kamu untuk mentransfer sejumlah uang.

3. Hati-hati dengan link dan file asing

Kamu juga harus berhati-hati jika mendapatkan tautan atau link asing mencurigakan yang menawarkan sejumlah barang dengan promosi tidak masuk akal atau memperingatkan adanya virus tidak dikenal akan sering kamu temui, baik itu di media sosial atau mesin pencarian online seperti Google.

Baru-baru ini juga marak modus penipuan melalui link dan file APK yang dikirimkan melalui pesan di media sosial. Modus penipuan ini bertujuan untuk mencuri data dan informasi penting seperti username, password, dan PIN internet dan mobile banking korbannya.

Jadi, jangan pernah sekalipun membuka link dan file asing yang mencurigakan  karena akan memudahkan peretas untuk masuk ke perangkat elektronik milikmu.

Langkah termudah adalah segera menutup windows berisi tautan tersebut dan kurangi kunjungan ke situs atau aplikasi serupa. Bisa jadi aplikasi tersebut memang sengaja dibuat dengan membawa virus yang dapat memunculkan tautan tersebut tanpa izinmu.

4. Selektif saat menggunakan aplikasi atau website

Seperti yang diketahui, pelaku kegiatan dunia perbankan digital sering membuat sebuah aplikasi atau situs bodong untuk mengelabui korban yang tidak dapat membedakan situs web palsu dengan yang asli. Oleh karena itu, kamu harus selalu selektif dalam menggunakan aplikasi dan situs web. Pastikan aplikasi tersebut sudah aman karena perangkat elektronik yang memiliki antivirus dapat mendeteksi jika sebuah aplikasi atau situs web memiliki sistem mencurigakan.

5. Selalu perbaharui aplikasi atau sistem keamanan

Pastikan kamu selalu melakukan update terhadap sistem keamanan atau melakukan scanning secara berkala untuk mengecek aktivitas yang mencurigakan. Dengan begitu, kamu dapat mendeteksi adanya upaya peretasan dengan cepat dan melakukan tindakan pencegahan sebelum terjadi hal-hal tidak diinginkan.

6. Ganti kata sandi secara reguler

jika kamu memiliki kata sandi untuk semua jenis akses ke informasi pribadi, lebih baik menggantinya secara reguler. Meskipun bisa mempersingkat waktu untuk mengingat kata sandi, tapi hal tersebut sangatlah berbahaya karena sekali peretas mendapatkan kata sandi tersebut, mereka akan mendapat akses ke lebih dari satu informasi pribadimu.

Oleh karena itu, pastikan kamu melakukan ganti sandi secara reguler, maksimal enam bulan sekali. Kamu wajib melakukan penggantian password untuk beberapa aplikasi penting seperti internet dan mobile banking, media sosial, dan situs website. Sistem keamanan sekarang juga memiliki fitur pengingat agar kamu mengganti kata sandi dalam periode tertentu untuk memastikan keamanan data.

7. Backup data

Pastikan kamu selalu memiliki cadangan atau backup data selain di perangkat elektronik yang kamu gunakan. Jadi, jika terjadi keadaan darurat yang mengharuskan untuk menghapus seluruh data atau format, kamu masih memiliki cadangan untuk data tersebut yang dapat diakses kapan saja.

Keadaan darurat tersebut bisa saja terjadi, misalnya, ketika komputermu mengalami serangan dari perertas (defacing) dan peretas meminta sejumlah uang tebusan. Jadi, kamu tidak perlu membayar uang tersebut dan dapat menghiraukan tuntutan peretas meskipun risikonya adalah mungkin beberapa data tersebut berisi informasi penting.

8. Tingkatkan pengamanan transaksi

Kamu dapat meningkatkan keamanan transaksi dengan menggunakan otentikasi biometrik seperti akses sidik jari, face ID, atau scan retina yang sulit diakses oleh peretas. Dengan begitu, kamu tidak perlu panik jika mendeteksi adanya upaya peretasan terhadap kartu ATM atau kartu debitmu.

9. Laporkan jika ada transaksi mencurigakan

Langkah terakhir yang dapat kamu lakukan yaitu memastikan jika terdapat daftar transaksi mencurigakan. Lalu, segera adukan kepada penyedia transaksi digital atau bank tempat kamu menyimpan uang. Pihak Call Centre biasanya akan meminta keterangan tentang transaksi mencurigakan tersebut dan memblokir akses terhadap akunmu dengan cepat.